Showing posts with label islami. Show all posts
Showing posts with label islami. Show all posts

Tuesday, June 7, 2016

Inilah Manfaat Bagi Umat Yang Tulus Melaksanakan Puasa Ramadhan


Bagi setiap umat muslim tentu akan menjalani hari suci sebelum menyambutRaya Idul Fitri, bagi orang yang dengan tulus melaksanakan puasa secara tentu akan mendapatkan banyak pahala/ridho dari yang sang pencipta.  Karena kewajiban dalam berpuasa Mengandung hikmah serta keutamaannya. Sesungguhnya sudah seharusnya orang Islam dan beriman akan gembira ketika menyambut datangnya bulan suci Ramadhan ini.

Bukan saja telah diarahkan menunaikan ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda, di dalam bulan Ramadhan Allah Ta’ala juga telah menurunkan kitab suci al-Quranul-karim, yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia di alam semesta ini dan juga untuk membedakan antara yang benar dengan yang salah.

Manfaat puasa ramadhan bagi umat Islam tentunya banyak. Baik itu manfaat puasa bagi kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa kita. Karena tentunya ketika syariat Islam ada, banyak hikmah di balik itu semuanya. Termasuk juga mengenai hikmah keutamaan puasa Ramadhan bagi kita umat Islam yang wajib untuk dilaksanakan bila tidak ada halangan rintangan ketika menjalaninya. Karena memang hukum puasa Ramadhan adalah wajib. Apalagi kita sudah kian mendekati Ramadhan 1434 H yang tinggal menunggu hitungan hari lagi.

Kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadhan ini telah Allah Ta’ala perintahkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya :”Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa.”

Jadi tujuan puasa Ramadhan adalah agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa dengan sesungguhnya. Yaitu menjalankan apa yang diperintahNya serta menjauhi segala apa yang dilarangNya.

Kita mengulang kembali dengan pengertian puasa yang pernah diulas dalam manfaat puasa bagi kesehatan yaitu yang dimaksud dengan berpuasa menurut syariat Islam ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti halnya makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak mulai terbitnya fajar sampai dengan terbenamnya matahari, disertai dengan niat iklhas ibadah kepada Allah, karena mengharapkan ridho-Nya serta menyiapkan diri dalam rangka meningkatkan ketakwaan.

Berikut Manfaat Bagi yang menjalani Puasa Ramadhan.
1. Dengan berpuasa Ramadhan selama 1 bulan penuh maka hal ini secara tidak langsung manfaat bagi kesehatan adalah mengistirahatkan organ pencernaan kita serta juga perut dari kelelahan bekerja yang terus menerus dalam 11 bulan, dan juga membantu mengeluarkan sisa makanan dari dalam tubuh, memperkuat badan.

2. Membersihkan tubuh dari racun serta kotoran (detoksifikasi). Puasa merupakan terapi detoksifikasi yang paling tua. Dengan berpuasa pada bulan suci Ramadhan, maka ini berarti kita juga akan membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita yang mana hal ini akan bermanfaat dalam proses metabolisme yang menghasilkan enzim antioksidan yang berfungsi salah satunya untuk membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.

3. Bagi kesehatan psikologis kita faedah puasa akan kita dapatkan yaitu kondisi mental emosi kita akan lebih terjaga dan terkontrol dengan lebih baik lagi. Keadaan ini akan membantu dalam penurunan tingkat adrenalin dalam tubuh. Yang mana adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

4. Puasa bagi kesehatan akan memberikan manfaatnya antara lain adalah bisa membantu dalam proses menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan juga mengendalikan tekanan darah. Itulah mengapa dalam satu sisi, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Tentunya hal ini juga harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tim medis yang berkompeten bila anda adalah mempunyai suatu jenis penyakit tertentu.

Selain manfaat puasa ramadhan bagi kesehatan yang akan kita peroleh bila kita benar-benar menjalankan rukun dan syarat puasa yang benar, maka kita juga akan banyak mendapatkan hikmah bulan Ramadhan itu sendiri.

Dan berikut adalah beberapa hikmah bulan Ramadhan yaitu :

1. Salah satu dari hikmah keutamaan puasa ramadhan ini bagi Umat Islam adalah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Hal ini berdasarkan sebuah dalil hadist yang berbunyi :”Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mencari ridha Allah, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(Hadits Mutafaqun ‘Alaih).

2. Meningkatkan rasa syukur kita terhadap banyaknya nikmat yang telah Allah Ta’ala anugerahkan kepada kita semuanya. Hal ini bisa kita lakukan dengan melakukan berbagai amalan kebaikan dalam bulan ramadhan seperti contohnya bersedekah kepada orang-orang fakir pada bulan Ramadhan mulia ini, Banyak memberi dan jadilah seseorang yang memberikan pemberian orang yang tidak takut miskin. Berderma dengan harta dan kebaikan kepada saudara-saudaramu yang membutuhkan, dan menjadi orang yang mensyukuri nikmat Allah.

3. Ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kurang berkecukupan. Dalam puasa kita tentu merasa lapar dan dahaga, mengingatkan kita betapa menyedihkannya nasib orang yang tidak berpunya. Mungkin kita hanya beberapa jam saja, lalu kita bisa berbuka puasa, sedangkan mereka yang miskin tak berpunya bisa saja puasa sepanjang siang dan malam. Tentu ini membuat kita menjadi lebih bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang diberikanNya.
4. Melatih diri kita pribadi khususnya untuk menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Jika pada 11 bulan yang lalu kita sering melalaikan Allah untuk hal-hal yang bersifat duniawi, ini saatnya kita menata diri dalam beribadah kepadaNya, supaya tercapai keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat. Ibadah dan pekerjaan dunia haruslah seimbang, sehingga kita menjadi manusia yang seutuhnya yang banyak memberikan kebaikan kepada banyak manusia.

5. Puasa akan membiasakan umat Islam untuk hidup disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.

Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal di dalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain yaitu malam Lailatul Qadr. Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat maksiat dan dosa agar menahan diri.

Marhaban Ya Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan barakah. Pada bulan suci ini pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup serapat-rapatnya. Pada bulan kemuliaan Ramadhan ini setan-setan dibelenggu.

Thursday, June 2, 2016

Kapankah Hari Baik untuk Menikah?

Hari Baik untuk Menikah – Dalam aktivitas pernikahan, salah satu hal yang paling sering dibahas adalah permasalahan tanggal atau pun hari baik untuk melaksanakan akad pernikahan. Sebelum menikah, baik pihak mempelai pria atau pun mempelai wanita biasanya sama – sama mencari tanggal atau pun hari yang dianggap baik untuk melangsungkan akad pernikahan. Hal ini dikarenakan sebagian orang masih banyak yang percaya jika tanggal atau pun hari pernikahan akan memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan rumah tangga mempelai yang akan segera menikah.

Selain  mempercayai bahwa hari baik untuk menikah memang benar – benar ada, sebagian orang juga percaya jika hari buruk untuk menikah juga nyata adanya. Orang – orang golongan ini percaya jika aktivitas pernikahan yang dilangsungkan di hari – hari tertentu dapat menimbulkan bencana atau pun kesengsaraan terhadap keluarga mempelai yang akan melangsungkan pernikahan. Karena kepercayaan ini, sebagian orang bahkan sampai menunda aktivitas walimahan / akad nikah karena takut dengan berbagai macam mitos yang dipercayai akan terjadi ketika aktivitas walimahan dilangsungkan di tanggal – tanggal tertentu.

Hari Baik untuk Menikah dalam Agama Islam

Dalam Agama Islam sendiri, predikat dan gelar hari baik atau pun hari buruk untuk menikah pada dasarnya tidak pernah ada. Selama aktivitas pernikahan dijalankan dengan mengikuti syariat Agama Islam, aktivitas pernikahan itu selalu baik, walau pun dilakukan di hari – hari yang dipercayai merupakan hari atau pun bulan buruk. Hal ini berbeda dengan kepercayaan adat atau pun suku tertentu seperti suku Jawa yang mempercayai salah satu bulan sebagai bulan sial yang tidak baik untuk digunakan sebagai bulan untuk menikah.

Menurut Rasulullah SAW sendiri, kegiatan mempercayai hari buruk (thiyarah) merupakan perbuatah yang syirik. Hal ini senada dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmat, Abu Daud, dan Ibnu Majah yang artinya : “Thiyarah itu syirik.., Thiyarah itu syirik.., (diulang sebanyak 3 kali)” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah).

Meskipun begitu, jika menilik pada ajaran Rasulullah, aktivitas pernikahan sebaiknya dilakukan di bulan Syawal. Hal ini senada dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yang menikahi Aisyah RA di bulan Syawal. Dalam salah satu hadits, Aisyah RA mengisahkan jika : “Rasulullah SAW menikahiku pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?” Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jikalau suami melakukan malam pertama di bulan Syawal.” (HR. Muslim, An-Nasa’i)

Selain bulan Syawal, menurut beberapa ulama, bulan baik lainnya untuk melangsungkan pernikahan adalah bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan, bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat spesial. Dibandingkan di bulan – bulan lainnya, ada banyak amalan perbuatan baik yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan, yang nilai kebaikannya dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Sayangnya, ketika aktivitas pernikahan dilakukan di bulan Ramadhan, aktivitas hajatan pernikahan tentunya tidak akan bisa dilangsungkan segera. Hal ini dikarenakan di Bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dan di malam harinya disunahkan untuk melaksanakan berbagai macam aktivitas ibadah sunah, sehingga sepertinya tidak memungkinkan untuk melangsungkan hajatan pernikahan di bulan ini. Untuk mengatasinya, aktivitas hajatan pernikahan dapat dilakukan setelah bulan Ramadhan selesai, sehingga tidak menggangu aktivitas ibadah di bulan Ramadhan.
Nah, jadi sudah tahu kan, bahwa kapan saja merupakan hari baik untuk menikah menurut islam? Semoga bermanfaat ya!

Beberapa Nama Surga dan Kriteria Orang yang akan Menempatinya

Nama Surga – Surga merupakan tempat kembali yang dijanjikan oleh Allah di akhirat kelak bagi orang – orang yang mau meluangkan waktunya di dunia untuk mengerjakan amalan perbuatan yang shaleh. Hal ini diterangkan oleh Allah SWT dalam salah satu firmannya yang artinya : “(Apakah) perumpamaan (penghuni) Jannah yang dijanjikan kepada orang – orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai – sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai – sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai – sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai – sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah – buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS : Muhammad Ayat : 15).

Beberapa Nama Surga dan Kriteria Orang yang akan Menempatinya

Surga Firdaus
Nama Surga yang pertama adalah Surga Firdaus. Surga Firdaus merupakan surga yang dijanjikan oleh Allah kepada orang – orang yang suka mengerjakan berbagai macam amal perbuatan yang sholeh. Hal ini diterangkan di dalam salah satu firman Allah yang artinya : “Sesungguhnya orang – orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.” (QS. Al-Kahfi Ayat : 107).

Surga ‘Adn
Nama Surga yang ke dua adalah Surga ‘Adn. Surga ‘Adn merupakan surga yang sengaja diperuntukkan kepada orang – orang yang teguh dalam memenuhi segala janji yang ia ucapkan kepada Allah dengan sebaik – baiknya pemenuhan. Hal ini seperti apa yang dijelaskan Allah dalam salah satu firmannya yang artinya : “(yaitu) orang – orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian; dan orang – orang yang menghubungkan apa – apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS. Ar-Ra’d Ayat : 20 - 21).

Surga Darussalam
Nama Surga yang ke tiga adalah Surga Darussalam. Surga Darussalam merupakan surga yang dijanjikan oleh Allah untuk umatnya yang dapat mengambil pelajaran dari apa – apa yang telah diperingatkan Allah kepada manusia. Penjelasan mengenai surga ini disampaikan oleh Allah dalam salah satu firmannya yang artinya : “Dan inilah jalan Tuhanmu : (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat – ayat (kami) kepaa orang – orang yang mengambil pelajaran; bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah pelindung mereka disebabkan amal – amal saleh yang selalu mereka kerjakan. (QS. Al-An’am Ayat : 127).

Surga Darul Muqamah
Nama Surga yang ke empat adalah Surga Darul Muqamah. Surga Darul Muqamah merupakan surga yang sengaja disediakan Allah untuk umat-Nya yang pandai bersyukur. Penjelasan mengenai Surga ini ada di dalam surah Faathir ayat 34 – 35 yang artinya : “Dan mereka berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar – benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri; yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu (QS: Faathhir Ayat 34 – 35).

Iutlah 4 nama Surga yang nanti mungkin akan kita temui di akhirat. Semoga dengan mengetahui informasi ini, kita dapat meningkatkan keimanan kita menjadi lebih baik lagi sehingga kita bisa memenuhi kriteria orang – orang yang dapat memasuki 4 surga di atas. Aamiin ya Rabb..
Baca juga kisah berikut ini: Masuk Surga Karena Berbakti Kepada Suami

Jangan lupa nantikan update selanjutnya untuk menyimak gambaran keindahan surga-surga yang lainnya.

7 Nama Neraka dan Ngerinya Azab di Dalamnya

Nama Neraka – Dunia merupakan tempat persinggahan sementara yang harus dilalui oleh manusia sebelum bisa sampai ke kehidupan yang kekal yaitu alam akhirat. Di dunia manusia akan diuji dengan banyak permasalahan, dan dari ujian – ujian ini, manusia akan dihitung amal perbuatannya untuk kemudian ditentukan tempat kehidupan akhirnya di alam Akhirat nanti.

Manusia yang memiliki timbangan amal perbuatan baik lebih besar akan memiliki kehidupan akhirat yang baik yaitu di surga, sedangkan manusia yang memiliki timbangan amal perbuatan buruk yang lebih besar akan memiliki kehidupan akhirat yang amat sangat buruk yaitu di neraka.

Berbicara mengenai kehidupan di akhirat, kali ini kami akan membagikan sedikit informasi mengenai 7 nama neraka yang ada di alam akhirat kelak. Apa sajakah nama neraka – neraka tersebut dan seperti apakah isinya? Berikut informasi lengkapnya telah kami siapkan untuk Anda :
Neraka Hawiyah
Nama neraka yang pertama sekaligus yang paling ringan siksaannya adalah Neraka Hawiyah. Dalam Surah Al-Qariah dijelaskan bahwa : “Dan adapun orang – orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (Al-Qoriah : 8 – 11)”.

Neraka Jahim
Nama neraka yang ke dua adalah neraka Jahim. Menurut tafsiran para ahli tafsir, bahan baku yang digunakan Allah untuk menyiksa manusia yang ada di neraka Jahim adalah bebatuan. Penghuni neraka Jahim sendiri kabarnya adalah orang – orang yang sesat dalam aktivitas peribadahan kepada Allah SWT.

Neraka Saqar
Nama neraka yang ke tiga adalah neraka Saqarr. Penjelasan Neraka Saqar ada di salah satu ayat Al-Qur’an yang artinya : “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka0? Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang – orang yang mengerjakan sholat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang – orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan.” (QS. Al-Mudatsir : 42-46).

Neraka Ladza
Nama neraka yang ke empat adalah neraka Ladza. Hampir sama seperti neraka Hawiyah, Neraka Ladza juga dipenuhi dengan api yang bergejolak, yang panasnya dapat mengelupaskan kulit kepala manusia. Neraka ini akan dihuni oleh orang yang suka berpaling dari agama dan suka mengumpukan harta benda untuk disimpan.

Neraka Huthamah
Nama neraka yang ke lima adalah neraka Huthamah. Dalam Surah Al-Humazah ayat 5 – 7 yang artinya “Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.”

Neraka Sa’ir
Nama neraka yang ke enam adalah Neraka Sa’ir.  Penjelasan mengenai neraka Sa’ir ada di dalam Surah An-Nisa ayat 10 yang artinya : “Sesungguhnya orang – orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh pernutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala – nyala (neraka). (An-Nisa : 10).

Neraka Jahannam
Nama neraka yang ke tujuh adalah Neraka Jahannam. Penjelasan mengenai neraka Jahannam ada di dalam Surah Al-Hijr ayat 43 yang artinya “ Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar – benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut – pengikut Syaitan) semuanya (Al-Hijr :43).
Nah, itulah 7 nama neraka yang akan ditemui umat Manusia di akhirat nanti. Semoga dengan mengetahui informasi ini, kita dapat lebih mawas diri lagi dalam menjalani kehidupan kita di dunia sehingga dapat terhindar dari siksa 7 neraka yang ada di atas. Aamiin ya Rabb..

5 Ciri Muslimah yang Cocok Dijadikan Pendamping Hidup Menurut Islam

Muslimah yang Cocok Dijadikan Pendamping Hidup – Salah satu kunci kebahagiaan hidup dalam agama Islam adalah mengikuti seluruh panutan – panutan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kitab suci Al-Qur’an dan juga Al-Hadits. Ketika kita mengikuti setiap panutan yang ada dalam dua kitab tersebut, insyaAllah setiap hal yang kita usahakan akan menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat baik untuk diri kita maupun untuk orang – orang di sekitar kita.

Nah, berbicara mengenai mengikuti panutan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, berikut merupakan beberapa kriteria wanita yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup yang sesuai dengan Al-Qur’an dan juga Hadits nabi :

5 Ciri Muslimah yang Cocok Dijadikan Pendamping Hidup

Penuh Cinta Kasih
Ciri pertama muslimah yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup menurut Islam adalah muslimah yang penuh cinta dan kasih. Hal ini seperti apa yang ada dalam Al-Qur’an, dimana Allah berfirman, yang artinya : “Dan di antara tanda – tanda kekuasaannya, Dia ciptakan untuk kalian istri – istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-ruum : 21).

Subur
Ciri ke dua wanita yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup menurut Islam adalah wanita yang subur. Hal ini senada dengan apa yang ada di dalam sebuah hadits, dimana Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya : “Menikahlah dengan wanita – eanita yang penuh cinta dan yang banyak melahirkan keturunan. Karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian pada hari kiamat kelak.”

Masih Gadis
Ciri ke tiga wanita yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup menurut agama Islam adalah wanita yang masih gadis. Hal ini seperti apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad dalam sebuah riwayat, dimana dikisahkan jika Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepada Jabir R.A : “Apakah kamu menikahi gadir atau seorang janda?” Jabir R.A pun lantas menjawab pertanyaan Rasul tersebut : “Seorang janda wahai Rasul.” Mengapa kamu tidak menikahi seorang gadis yang kamu dapat bercumbu dengannya dan ia pun dapat mencumbuimu?”

Berasal dari Keturunan yang Jelas
Ciri ke empat wanita yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup menurut agama Islam adalah wanita yang berasal dari keturunan yang jelas. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya : “Wanita itu dinikahi karena empat hal : karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka Pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari Muslim)

Taat Beragama
Ciri ke lima wanita yang cocok untuk dijadikan sebagai instri menurut agama islam adalah wanita yang taat dalam beragama. Hal seperti apa yang telah diterangkan oleh hadits dalam poin nomer empat di atas. Tidak hanya itu, dalam Surah An-Nisa Ayat 34, Allah berfirman yang artinya : “Sebab itu, maka wanita – wanita yang shalih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak berada di tempat. Oleh karena Allah telah memlihara mereka...”. (QS. An-Nisa : 34).
Itulah 5 ciri muslimah yang cocok untuk dijadikan sebagai istri atau pun pendamping hidup menurut Islam. Jadi, jika Anda melihat lima kriteria tersebut di beberapa sosok muslimah yang ada di sekitar Anda, maka jangan pernah ragu untuk langsung mempersuntingnya. Dan perlu diingat, kriteria di atas bukanlah kriteria wanita yang cocok untuk dijadikan sebagai pacar. Hal ini dikarenakan tidak ada kata pacaran dalam Agama Islam. Dan perlu dicamkan, Aktivitas pacaran merupakan salah satu aktivitas pemicu perbuatan zina yang sangat dimurkahi oleh Allah. Maka dari itu, segeralah menikah dan jauhilah aktivitas pacaran.

Rusia Serang Rumah Sakit dan Masjid, Idlib ‘Bermandikan Darah’

Lebih dari 60 warga sipil tewas, sementara 200 lainnya terluka dalam serangan udara besar-besaran yang dilakukan tentara Rusia di rumah sakit dan masjid di Kota Idlib, barat laut Suriah, seperti dilansir Reuters Selasa (31/05/2016).
Menurut Pejabat Pertahanan Sipil  di Idlib, Abdurrazak Jubeiro, sebanyak tiga buah jet meluncurkan 17 serangan udara terhadap beberapa sasaran termasuk Rumah Sakit Nasional Ibn Sina, Rumah Sakit al Watani dan sebuah masjid.
Selain itu, serangan bertubi-tubi oleh tentara Rusia turut menyerang rumah penduduk, mengakibatkan penduduk terperangkap di bawah reruntuhan.
Dikutip Anadolu Agency, Abdurrazak mengatakan, kebanyakan yang tewas adalah wanita dan anak-anak, demikian temuan tim pertahanan sipil yang sejak Selasa sibuk menggali sisa reruntuhan untuk mencari korban yang terluka dan tewas.
Menurut Abdurrazak, dua buah rumah sakit itu rusak parah dan tidak dapat menyediakan layanan medis setelah ini. Angka korban diperkirakan terus meningkat.
Tim  Pertahanan Sipil Idlib melalui situs Facebook, turut berbagi gambar menunjukkan anggotanya berhasil membawa keluar seorang anak yang masih hidup dari sisa reruntuhan sebuah bangunan.
“Petugas penyelamat di Idlib bekerja siang malam untuk menemukan para korban, petugas menemukan beberapa korban termasuk anak-anak di bawah puing-puing bangunan yang hancur,” ungkap Tim Pertahan Sipil Idlid.
Menurut Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman mengatakan, pemboman itu adalah yang paling besar sejak gencatan senjata dicapai pada Februari lalu.
“Setidaknya 23 orang tewas dalam serangan udara Rusia di kota Idlib, semalam. Ini merupakan serangan udara terbesar sejak penghentian permusuhan disepakati pada bulan Februari,” kata ketua kelompok itu, dikutip Rami Abdulrahman dalam sebuah pernyataan.
Kota Idlib merupakan kubu kelompok pejuang pembebasan termasuk milisi Front al Nusra.
Seagaimana diketahui, Angkatan Udara Rusia dibantu Iran dikirim ke Suriah tahun lalu guna mendukung rezim tangan besi, Presiden  Bashar al-Assad dalam memerangi warganya yang ingin mengakhiri pemerintahannya dalam sebuah revolusi (tsaurah).


Kehancuran di kota Idlib akibat serangan. Idlib adalah salah satu kota yang dikuasai kelompok oposisi Suriah. (Reuters/Ammar Abdullah)
Rusia dalam sebuah pernyataan hari ini membantah keterlibatannya dalam serangan tersebut.
“Jet Rusia tidak melakukan apa-apa misi tempur atau serangan udara di Idlib,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dikutip  Reuters.
Warga Idlib mengatakan ratusan keluarga mulai meninggalkan kota karena takut serangan udara selanjutnya. Dua sumber kelompok milisi pembebasan mengatakan jet Rusia juga diintensifkan serangan terhadap kota-kota di luar Idlib, seperti; Binish, Maarat Misreen dan Saraqeb.
Sementara itu, Kementerian Luar Turki dalam sebuah pernyataan mengatakan, mendesak masyarakat internasional ikut turun tangan atas kejahatan pemerintah Rusia dan Suriah ini.*

5 Hakikat Islam Menurut Mohammad Natsir

Prinsipnya dalam Islam berlaku 'intellego ut credam' (saya faham supaya saya beriman) Islam, Capita Selecta, Mohammad Natsir
Muslim wajib menuntut Ilmu


MENGAPA Islam begitu mudah dan bisa menyebar ke seluruh dunia bahkan menjadi salah satu agama terbesar di muka bumi?
Mohammad Natsir dalam buknya Capita Selecta  telah menjabarkannya.
Pertama, Islam menghormati akal manusia
“Sesungguhnya dalam kejaidan langit dan bumi serta pertukaran malam dan siang ada beberapa tanda untuk mereka yang mempunyai (mempergunakan) akalnya.” (QS. Ali Imran [3]: 190).
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Mereka yang ingat akan Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan berbaring dan memikirkan tentang kejadian langti dan bumi, (berkata); “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau jadikan (semua) ini dengan sia-sia. Mahatinggi Engkau, maka lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran [3]: 191).
Meminjam istilah Dr Hamid Fahmy Zarkasy dalam Ikhtitam Islamia edisi Januari 2016, prinsipnya dalam Islam berlaku ‘intellego ut credam’ (saya faham supaya saya beriman).
Hal ini sebagaimana syarat sahnya keimanan seseorang yang memang harus berakal. Maka dalam Islam, tidak terkena hukum alias belum mukallaf anak-anak yang belum sampai pada usia akil baligh.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika ulama Islam terdahulu tidak saja mahir dalam urusan agama, tetapi juga pakar dalam berbagai bidang keilmuan. Ibn Sina misalnya, beliau sosok mufassir yang juga ahli kedokteran dan filsafat. Dengan kata lain, Islam adalah agama yang tidak bisa dipisahkan dengan keilmuan.
Bahkan, sebuah fakta sangat mengherankan terekam oleh Souck Hurgronje yang kemudian disampaikan dalam pidatonya di Universitas Leiden pada 1907.
“Dan beberapa kali telah kejadian, penduduk negeri (Indonesia) yang tengah melarikan diri, dikejar oleh pasukan kita (Belanda) meninggalkan beberapa kitab. Disini ternyatalah, bagaimana ulama-ulama itu dalam perjalan mereka mengembara melalui hutan-hutan dan rawa-rawa, tidak meninggalkan pembacaan dan penyelidikan ilmu.” (M. Natsir, Capita Selectahalaman 173).
Lantas, darimana kemudian hari ini ada sebagian dari anak bangsa yang beragama Islam begitu silau dengan Barat. Sedangkan para pendahulu kita adalah sosok tangguh yang meski di dalam hutan tak berhenti mengkaji ilmu!
Kedua, menuntut ilmu wajib hukumnya
Agama islam mewajibkan tiap-tiap pemeluknya, lelaki dan perempuan menuntut ilmu dan menghormati mereka yang mempunyai ilmu.
أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَحْدِ إِلَى اللَّهْدِ (رواه مسلم)
Artinya: “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat.”(HR. Muslim)
Ketiga, dilarang taklid buta
Agama Islam melarang orang bertaklid buta, menerima sesuatu sebelum diperiksa, walaupun datangnya dari kalangan sebangsa dan seagama, ataupun dari ibu-bapak dan nenek moyang sekalipun.
Hal ini bisa dilihat dari bagaimana peran media memompakan misinya melalui beragam bentuk tulisan, tayangan dan program untuk mengelabui umat Islam.
Tapi, karena hakikat agama Islam memang melarang umatnya taklid buta (bodoh) maka segala upaya menjatuhkan umat Islam di Indonesia (atas rahmat Allah Ta’ala) tidak pernah bisa terjadi.
Jadi, mari kembali kepada Islam dengan semangat membangun tradisi ilmu, sehingga tidak salah kaprah. Terhadap ulama sangat kritis sementara terhadap pikiran Barat selalu membeo.
Keempat, mendorong lahirnya penemuan dan pembaharuan
Agama Islam menggembirakan pemeluknya supaya selalu berusaha mengadakan barang yang belum ada, merintis jalan yang belum ditempuh, membuat inisiatif dalam hal keduniaan yang memberi manfaat bagi masyarakat.
“Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)
 Kelima, ‘berpetualang’
Agama Islam menggemarkan pemeluknya, pergi meninggalkan kampung dan halaman, berjalan ke negeri lain, memperhubungkan silaturrahim dengan bangsa dan golongan lain, saling bertukar pengetahuan, pemandangan-pemandangan dan perasaan.
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
 “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj [22]: 46).
Demikianlah lima hakikat agama Islam menurut Mohammad Natsir dalam Capita Selecta(tepatnya tulisan Natsir di Pandji Islam pada Oktber 1938), yang jika dipahami dan diamalkan dengan benar, niscaya umat Islam akan bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa terbaik, menjadi rujukan dunia dalam segala sisi kehidupannya, Insya Allah.*

Enam Tahun Mavi Marmara: Antara Palestina dan Revolusi Suriah


Hari-hari di awal bulanJuni 2010, enam tahun lalu, Saya menghabiskanwaktu di atas kasur rumah sakit sekolah militer Rambam, Haifa. Satu Wilayah di utara Palestina, yang hingga kini dijajah Zionis “Israel”. Berbagai selang melilit tubuh, tertancap di hidung, di dada, di bawah ketiak, dan di lengan.
Teringat peristiwa di waktu Subuh beberapa hari sebelumnya, Kafilah kebebasan, terdiridari 6 kapal laut, dihajar oleh komando Angkatan Laut Zionis. Kala itu, Zionis menggempur konvoi masyarakat sipil tak bersenjata dengan empat kapal perang, dua kapal selam, 30 kapal zodiak, plus tiga heli tempur. Sembilan aktivis tewas, lebih dari lima puluh luka berat dan ringat, dan seorang wafat usai mengalami koma selama empat tahun sejak serangan itu.
Bila dibayangkan kembali, peristiwa itu memang cukup mengerikan. Tetapi wajah-wajah yang teringat dari peristiwa itu bukanlah wajah para penakut. Dengan alat seadanya, mereka mempertahan kapal dari serbuan tentara Zionis yang ingin menguasai kapal. Bisa jadi, atmosfer perjuangan dari para aktivis yang selalu menjaga shalat lima waktu dan tilawah al Quran inilah, yang menulari penulis untuk tetap melakukan peliputan di tengah desing peluru kala itu.
Kini, enam tahun setelah peristiwa itu, Allah kembali memberikan kesempatan kepada Saya merasakan kembali atmosfer itu. Tidak di atas kapal di tengah Laut Mediterrania, tetapi di Jalan Istiklal, Taksim, Istanbul. Salah satu kawasan paling liberal di Istanbul, Turki. Puluhan ribu demonstran berkumpul memperingati serangan terhadap armada kebebasan menuju Gaza itu.

Penulis saat tertembak dalam rombongan kapal Mavi Marmara tahun 2010 [xaesnews.blogspot.co.id]
Jika dahulu isi orasi didominasi tema Palestina, kali ini temanya sangat beragam. Tak heran, sebab banyak hal yang terjadi di dunia Islam sejak itu. Orasi menyinggung kudeta di Mesir, Uygur, hingga revolusi rakyat Suriah.
“Mavi Marmara hanya bagian dari perjuangan untuk Palestina. Kita tidak hanya berjuang untuk Gaza, tetapi juga untuk al-Quds, Masjid al-Aqsha, Iraq, Suriah, dan Turkistan Timur,” tegas Bulent Yildirim, presiden lembaga kemanusian IHH, Turki.
Diantara isu-isu yang diangkat dalam orasi, revolusi Suriah adalah isu yang paling sensitif. Revolusi Suriah benar-benar telah membuat garis tegas diantara para relawan dan berbagai organisasi di Mavi Marmara. Jika dalam isu Pelestina kita sekata, dalam krisis Suriah pandangan dan sikap saling bertabrakan. Satu pihak mendukung penuh perjuangan mayoritas rakyat Ahlu sunnah Suriah, pihak lain habis-habisan membela rezim Bashar al Assad, yang hingga saat ini telah membunuh hamper setengah juta rakyat Suriah.
Perbedaan sikap dan pandangan ini juga terjadi di Indonesia. Pihak yang menentang revolusi Suriah, menuduh pihak oposisi dan mujahidin sebagai perpanjangan tangan Zionis “Israel” yang ingin mengadu-domba umat Islam. Teori konspirasi, semisal cita-cita Yahudi membangun tata dunia baru (novus ordo seclorum), selalu diulang-ulang untuk menegasikan perjuangan rakyat Suriah. Sunni dan Syiah diadu. Anehnya, mereka selalu membela Rezim al Assad yang Syiah berserta pendukungnya Iran, Rusia, China, dan Hizbullah.
Sedangkan pihak oposisi selalu dicap takfiri, wahabi, pemberontak, dlsb.
Berbicara soal Zionis-Yahudi-Israel, maka tidak ada pihak dari umat Islam yang paling mengetahuinya selain orang-orang Palestina. Yang selama lebih dari 68 tahun ini memperjuangkan kemerdekaan mereka dari penjajahan “Israel”. Perlawanan bangsa Palestina dari waktu ke waktu semakin maju. Pejuang Palestina, khususnya di Jalur Gaza, bisa menekan Zionis untuk menerima gencatan senjata di Gaza, pada perang Hijaratas-Sijjil (2012) dan perang Ashfal-Ma’kul (2014).
Lalu, bagaimana sikap rakyat Palestina terhadap Revolusi Suriah? Penulis pernah berkesempatan berkunjung ke Gaza pada akhir tahun 2012. Saat itu revolusi Suriah telah berjalan lebih dari setahun. Korban jiwa telah melewati seratus ribu. Selama empat kali shalat Jumat di Gaza, tema khutbah selalu menyinggung perjuangan rakyat Suriah yang sedang diamuk rezim al-Asad.
Rakyat Gaza juga menggalang dana untuk saudara-saudara mereka yang dizalimi di Suriah. Ya, rakyat Gaza yang bertahun-bertahun diblokade masih bisa mengumpulkan bantuan untuk saudara seiman mereka. Yayasan Sahabat Al-Aqsha beberapa kali menyalurkan bantuan rakyat Gaza untuk pengungsi Rohingya di Aceh, juga bencana gempa dan letusan GunungMerapi di Yogyakarta.
Tapi, sikap rakyat Palestina terhadap revolusi Suriah, belum tentu selaras dengan pihak-pihak yang membantunya. Sebab ada pihak yang membantu Palestina, tetapi menganggap bodoh keputusan pejuang Palestina, terutama HAMAS, yang mendukung revolusi rakyat Suriah.
Saat ini, revolusi Suriah telah masuk tahun keenam. Sekitar empat ratus ribu jiwa menjadi korban, dan hampir setengah dari 25 juta jiwa rakyat Suriah menjadi pengungsi. Tapi para penghujat revolusi Suriah belum melakukan apapun. Padahal misi mereka, amanah kemanusian bagi pihak-pihak yang paling membutuhkan.
Alih-alih melakukan kerja kemanusian, mereka malah lebih asik menjadi pengamat politik internasional. Teorinya, itu tadi, novus ordo seclorum.*
Wartawan dan relawan yang berada di Mavi Marmara

Saat Hari Pembalasan


FIRMAN Allah Subhanahu Wa Ta’ala, “Yang Menguasai Hari Pembalasan.” (al-Fatihah: 4), merefleksikan berbagai persoalan, di antaranya sebagai berikut:
1. Runtuhnya para penguasa bumi
Pada hari perhitungan terbesar, para penguasa bumi akan berjatuhan. Abu Jahal pernah berkata, “Wahai Muhammad, engkau menakut-nakuti aku dengan Zabaniyyah? Aku pasti akan datang padanya bersama orang-orang Quraisy.”
Pada hari kiamat Abu Jahal bangkit dari kubur bersama orang-orang Quraisy.
Atas perkataan Abu Jahal itu, apakah jawaban Allah? Dia berfirman, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendtri-sendiri.” (Maryam: 93-95).
Di sana tidak ada pengawal, tidak ada barisan tentara, tidak ada perwira, dan tidak ada serdadu, atau pengawal republik, dan seterusnya!
Barangkali ada yang berkata, “Saat terjadi huru-hara pada hari kiamat, mungkin kita bisa menyelamatkan diri.” Tetapi Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (Maryam: 94-95).
Dalam hadits disebutkan, ketika bumi dan langit telah berada dalam genggaman-Nya, Dia berfirman, “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Tidak seorang penguasa pun atau nabi yang menjawab pertanyaan itu. Maka Allah menjawab dan berfirman, “Allah, Yang Mahaesa dan Maha Melaksanakan Kehendak-Nya.” Lalu berfirman, “Di manakah para penguasa bumi? Di manakah raja-raja dunia?” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, hadits ini derajatnya sahih).
Dalam hadits Asma’ binti Yazid, Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Jika orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir dikumpulkan, Dia berseru, ‘Wahai manusia, sesungguhnya Aku telah menurunkan nasab, dan menurunkan nasab-nasab bagi kalian. Kalian telah mengangkat nasab-nasab kalian dan menurunkan nasab-Ku. Maka pada hari ini, Aku mengangkat nasab-Ku dan menurunkan nasab kalian.'” (HR. Hakim).
Kalian mengatakan, “Kami memuliakan Fulan bin Fulan.” Maka pada hari itu ketetapan ada pada Yang Mahaesa dan Maha Melaksanakan Kehendak-Nya. Dialah yang memberi keputusan, ‘alaihissalam –shirath milik-Nya, mizan adalah mizan-Nya, surga dan neraka milik-Nya, dan tidak ada yang menentang keputusan hukum Allah.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling takwa di antara kamu.” (al-Hujurat: 13).
Tabarakallah, Tuhan semesta alam.
Sungguh amat mengherankan bahwa di sana ada kaum yang menciptakan simbol dan julukan-julukan untuk mengagungkan manusia. Bandingkan dengan sikap Rasulullah, apa yang dilakukan oleh beliau?
Rasulullah menolak gemerlap dunia dan keindahannya dan menolak pengkultusan manusia.
Suatu ketika datang delegasi Amir bin Sha’sha’ah, mereka mengatakan, “Engkau adalah orang yang paling utama, dan paling agung kedudukannya di antara kami.”
Rasul menjawab, “Katakanlah semua pembicaraan kalian atau sebagian dari pembicaraan kalian, tetapi jangan sampai setan menyeret kalian. Sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Katakan, ‘Hamba Allah dan Rasul-Nya’.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Semoga shalawat dan salam terlimpahkan padanya! Semakin orang merendahkan diri, semakin melekat hati manusia padanya. Dan Allah menjadikannya manusia yang paling mulia dan paling utama.
Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan, “Nama yang paling rendah di hari kiamat adalah nama-nama semisal Shahin SyahQadhil Qudhat (penghulu para hakim), Sulthanush Shalathin(penghulu para raja), atau Rabbul Arbab (raja diraja). Sebab tiada raja yang sesungguhnya selain Allah, Dia-lah Qadhil Qudhat dan Hakim di antara para hakim.
Pada saat itu seluruh tanda kebesaran manusia di bumi berguguran, karena ia berasal dari tanah. Akan halnya pemberian dan karunia yang berasal dari Allah, ia akan kekal bagi pemiliknya.*/DR. ‘Aidh bin ‘Abdullah al-Qarni, MA, tertuang dalam bukunya Nikmatnya Hidangan Al-Qur’an.

Ramadhan Fokus Membangun Akhlaq dan Tauhid Anak

Membangun akhlaq anak ibarat menanam sebatang pohon. Pada awalnya kecil lalu tumbuh makin tinggi

Semoga bulan Ramadhan ini kita membangun akhlak positif pada anak

USAI mengisi sebuah acara, seorang penulis buku mendapat pesan singkat (SMS) dari salah seorang peserta. “Bu, seharusnya buku ibu terbit 18 tahun lalu ketika kami baru menikah. Sekarang kami kebingungan mendidik ketiga anak kami sudah berangkat remaja.”
Masih terbayang di pelupuk matanya, seorang ibu mengejarnya dan dengan mata berkaca-kaca berkata, “Ibu saya perlu bicara. Berapa saya harus bayar ibu perjam untuk konsultasi. Sepertinya saya sudah terlambat mendidik anak-anak.”
Banyak orangtua terlambat menyadari bahwa membangun akhlaq positif anak perlu dilakukan sejak dini. Tiba-tiba mereka baru menyadari anaknya sering berkata dan bersikap kasar, sulit diajak ibadah shalat, sering konflik dan lainnya. Hal lain yang juga terus meningkat adalah berbagai adiksi nonton TV, game, konten pornografi, juga narkotika.
Sahabat Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, “Cetaklah tanah selama ia masih basah dan tanamlah kayu selama ia masih lunak.”
Ini menyiratkan bahwa proses pembentukan akhlaq perlu dilakukan sedini mungkin.
Usia dini merupakan masa yang sangat menentukan bagi keberhasilan seseorang sepanjang hayatnya karena masa membuat pola-pola pikir dan perilaku yang akan digunakan saat dewasa. Pola-pola positif tidak bisa didapatkan secara instan namun perlu proses panjang sejak usia dini. Lalu bagaimana jika anak-anak sudah berangkat remaja atau dewasa, apakah sudah terlambat mendidik mereka?
Membangun akhlaq anak ibarat menanam sebatang pohon. Pada awalnya kecil lalu tumbuh makin tinggi. Setelah pohon itu besar  akan terlihat apakah pohon ini subur atau tidak. Apakah berbatang dan berakar kuat, berdaun rimbun, dan berbunga serta berbuah lebat atau tidak.
Kita tidak bisa menebang pohon yang terlanjur tidak subur lalu seketika menumbuhkan pohon baru yang subur dan berbuah. Yang harus kita lakukan adalah terus menyirami pohon yang sudah tumbuh tersebut, memberi pupuk, dan membersihkan hama-hama penyakitnya. Dengan demikian akan tumbuh batang dan cabang baru yang subur dan lebat daunnya sehingga dapat menghasilkan bunga dan buah.  Artinya tetap optimis dan terus membangun hal-hal positif pada anak di usia berapa pun, akhlaq negatif jika tidak diperkuat akan berkurang dan hilang. Sedangkan akhlaq positif jika terus dibangun dan dipupuk akan terus tumbuh.
Tak pernah ada kata terlambat dalam mendidik anak. Orangtua tidak perlu berputus asa ketika melihat ada hal-hal atau kebiasaan negatif pada diri anak. Yang diperlukan adalah kerjakeras dan konsistensi.
Bulan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk membangun akhlaq anak-anak juga diri kita sebagai teladan bagi anak. Jauh sebelum Ramadhan kita persiapkan segala sesuatunya, sosialisasikan bahwa kita akan menyambut bulan yang agung bulan perbaikan diri ke arah positif. Tahap pertama orangtua membuat pemetaan problem pada masing-masing anak.  Lalu membuatkan program kegiatan baik yang bersifat pribadi maupun bersama.
Untuk menggairahkan kegiatan ibadah, orangtua bisa mengajak anak bersafari ke masjid-masjid indah yang sudah dan yang belum pernah dikunjungi. Di tempat yang nyaman dan indah, shalat, tadarus, dan berbuka akan terasa berbeda. Bertadarus dan membaca buku berkonten positif juga bisa dilakukan dengan menggelar tikar di taman berumput di samping kolam.
Banyak orangtua yang saat bulan puasa mengutamakan pada melatih anak menahan nafsu makan dan minum. Agar anak tidak terfokus pada rasa lapar dan haus justru diberikan perangkat game sehingga waktu berpuasa menjadi tidak terasa. Justru sebaiknya jauhkan anak dari hal-hal yang membuat akan makin adiksi, seperti perangkat game.
Jika selama sebulan kita mengkondisikan dan memfokuskan diri serta keluarga mengendalikan berbagai nafsu dan menggantinya dengan serangkaian amaliah Ramadhan dengan rutin secara massal. Jika kita khusyuk dan konsisten selama sebulan penuh menjalani ibadah-ibadah wajib juga sunnah maka niscaya Allah akan mengampuni hal buruk di masa lalu.
Sebagaimana dalam hadits dikatakan dari Abu Hurairah;
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”  (HR. Bukhari).
Semoga bulan Ramadhan ini kita membangun akhlaq positif pada anak, tentunya pendidikan akhlaq yang melahirkan manusia bertahuid dengan adab islami.*/Ida S. Widayanti, penulis Buku Serial Parenting “Mendidik Karakter dengan Karakter”

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: agenduttt@gmail.com

Our Team Memebers